LP3KN Harapkan Pemerintah dan Gereja Dukung Pesparani II Kupang
Rapat Kerja (Rakernas) LP3KN-LP3KD di Pusat Pastoral Samadi, Klender, Jakarta Timur 13-15 Mei 2022. Foto: Humas LP3KN/IST |
Jakarta, thehorizon.id – Ketua Umum Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN), Adrianus Meliala mengharapkan pemerintah dan Gereja mendukung penuh Pesparani Nasional II yang akan digelar di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada akhir Oktober 2022.
“Dukungan pemerintah dan gereja penting mengingat Pesparani
adalah kegiatan yang diikuti oleh Umat
Katolik terbanyak di Indonesia,’ ujar Adrianus Meliala.
Rapat Kerja (Rakernas) LP3KN-LP3KD di Pusat Pastoral Samadi,
Klender, Jakarta Timur akhir pekan lalu, memastikan Pesparani II yang akan
diselenggarakan pada Oktober 2022 mendatang di kota penuh toleransi Kupang, NTT
akan tetap berjalan sesuai jadwal.
Dalam Rakernas tersebut terlihat antusiasme masyarakat
Katolik di semua wilayah Indonesia yang diwakili LP3KD untuk menyambut
Pesparani II. Mereka sangat mengharapkan dukungan dari Kementerian Agama dan
Konferensi Wali Gereja Indonesia untuk suksesnya Pesparani II.
“Kepastian
penyelenggaraan Pesparani II di Kupang juga sudah mendapat dukungan dari
pemerintah provinsi dan kota. Dalam Rakernas ini juga sudah dilakukan soft
launching yang dihadiri oleh Wakil Gubernur NTT, Josef Nai Soi dan Wakil
Walikota Kupang Hermanus Man serta Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Kupang Romo
Gerardus Duka,” ujar Muliawan Margadana, Ketua Bidang Humas LP3KN, dalam
keterangan tertulisnya. Selasa (17/5/2022).
Sementara Josef Nai Soi dalam sambutan mengatakan NTT
dipilih sebagai tuan rumah tentu ada pertimbangan utama yaitu karena kentalnya
toleransi dan keberagaman.
“Meski jumlah terbanyak umat Katolik di Indonesia ada di
NTT, tetapi harus diakui toleransi sangat kental. Saudara-saudara Muslim,
Protestan, Hindu, dan Budha hidup berdampingan dengan umat Katolik tanpa ada
persoalan,”ujarnya.
Bahkan, kata Josef, hadir juga dalam Rakernas ini Ketua
Panitia Pesparani II dari kalangan Muslim yaitu Ketua Pengurus Wilayah
Nahdlatul Ulama Provinsi NTT Jamaludin Ahmad.
“Ini tanda bagaimana toleransi di NTT sangat tinggi. Bila
Pesparani I di Maluku ketuanya dari Protestan maka di NTT kami pilih dari
kalangan Muslim.”
Di hadapan perwakilan KWI, Bimas Katolik di antaranya para
Pembimas Katolik, para peserta menyepakati ketentuan penyesuaian persyaratan
lomba Pesparani Katolik Tingkat Nasional II tahun 2022.
Ketua Umum LP3KN Adrianus Meliala mengatakan rekomendasi ini
lahir dari sidang Rakernas dan memutuskan beberapa hal penting terkait
penyesuaian persyaratan lomba Pesparani Katolik II tingkat nasional di Kupang.
“Ada beberapa penyesuaian penting yang harus diperhatikan
dalam Pesparani Katolik II mendatang. Penyesuaian itu terkait teknik
pelaksanaan dalam bentuk tatap muka dan video,” ujar Adrianus.
Adapun kategori yang dilombakan secara tatap Tatap Muka
adalah Paduan Suara Dewasa Campuran; Mazmur 4 kategori yaitu kategori anak,
remaja, OMK dan dewasa; Tutur Kitab Suci dengan satu kategori yaitu kategori
anak; da Cerdas Cermat Rohani 2 kategori yaitu kategori anak dan remaja.
Sementara persyaratan
mata lomba non Tatap Muka kategori lomba yang wajib ditampilkan dalam bentuk
video seperti Paduan Suara Anak; Paduan Suara Remaja Gregorian; Paduan Suara
OMK Campuran; Paduan Suara Dewasa Pria Gregorian; dan Paduan Suara Dewasa
Wanita.
“Semua lomba ini akan menggunakan juri-juri tingkat nasional
terbaik ,juga semua peserta Rakernas akan menghadirkan Putra-putri terbaik dari
provinsi dan akan membuat Pesparani II semeriah mungkin. Harapannya juga bisa
mendapat dukungan dari semua pihak,” sebut Adrianus.